Rabu, 19 Januari 2011

Aloon-aloon van Loemadjang

Alun-alun Lumajang by Humas Pemkab
Alun-alun Lumajang memang ibarat jantung bagi Kota kita, sepanjang penelusuran saya baik dari data berkas, web, maupun bertanya pada sesepuh dan pinisepuh belum mendapatkan pencerahan yang mumuaskan. Sejak kapan alun-alun dikota kita ini berada
Candi Mini (cement) by Humas Pemkab


Tapi memang seperti kota lain, Alun-alun adalah pusat kegiatan warga kota yang bersifat Komunal, seremonial bahkan spiritual. Meski saat ini makin mengalami penyempitan sebagai tempat upacara saja.
Tak banyak tahu tentang hal ini saya coba upload beberapa foto menarik dari masa-kemasa.

Dua Pohon Beringin by Trooepen MuseuumKurang jelas foto ini diambil tahun berapa, namun dari dua beringin yang tampak angker tersebut (sekarang tinggal satu) Kemungkinan Foto ini diambil oleh Kompeni Belanda, sebelum kedatangan dai nippon. Pakaian mbah buyut yang mejeng itu mirip punggawa Keraton Yogyakarta
                                                                                                                                                              

Baliho atau gapura berbaliho entah dalam rangka apa berdiri di jalan Merdeka Selatan Aloon-aloon Kota Loemadjang
Sekitar gedung Soedjono atatwa deket dengan SD Lowo. Gapura itu berbahan baku Gedek.  Tulisan diatas gapura itu berarti : WARGA CHINA LUMAJANG, mungkin inigapura oentoek memperingati ulang thaoen ratoe Willhelmina
BY TROOEPEN MUSEUUM



  En ini para penjajah lagi pasang tampang didepan sebuahMarkas disekitar medan merdeka Utara Aloon-aloon Loemadjang. Foto inidiambil sekitar tahun 1948 semasa agresi militer ke-2. Mbah-mbah buyut kita sedang dihutan dan mengepung kota Loemadjang menunggu saat buat menggorok itu punya leher para Kompeni
KOMPENI BELANDA didepan Makodim (?) by Indiegangers
Pintu gerbang Palang merah dari gedek di aloon-aloon by Indiegangers
Ini foto nonik-nonik yang cantik pada waktu itu, yang entah mejeng pada tentara Kompeni atawa pada cowoknya, kalau pada Tentara Pejuang sepertinya gak mungkin. Para pejuang atau KOMPENI BELANDA menyebutnya EXTREMIST EXTREMIST, mana sempat foto-fotoan bareng Nonik (tacik ?)
by Trooepen Museeum





Knil atawa Tijgeer Brigade di aloon aloon by Indiegangers
Dari foto-foto diatas, Kompeni Belanda memang tidak hanya membawa kegarangan sja namun juga janji-janji kesenangan. Istilahnya KITA ORANG BAWA KEDJOE EN BAWA PELOEROE. Dengan semangat Divede et Impera mereka juga berusaha meninabobok para penduduk yang masa itu belum mengerti pentingnya Kemerdekaan. (AH KITA SAT INI JUGA BELUM YAKIN APA BENER KITA UDAH MERDEKA TAK IYE ?) Bedanya kalau dulu yang njajah kita orang bule, ganteng, tinggi besar. Kalau sekarang kita dijajah birokrat-birokrat lokal yang pendek, gemuk, berperut buncit, jelek, idup lagi)
Masih ada lagi kok rangkaian kegiatan di Aloon-aloon.
VAN KARABAN SAPPE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini