Kamis, 19 Januari 2012

PASRAH

MARAH !!!
NUSANTARA SELALU LUKA BERDARAH,...
JENGAH !!!
WAKIL-WAKIL KITA SEMAKIN SERAKAH....
TAK SAYUP LAGI IRAMA PERSATUAN,
ANTAR BATAS DESA PUN KITA SIAP BACOKAN,...
HANYA BEDA KAOS KESEBALASAN,
BATU, PISAU DAN SANGKURPUN KITA ACUNGKAN,.....
BERJUBAH PUTIH,....
BERDAHI BERSIH,..
MELAFALKAN AYAT SUCI
HADIST NABI,....
TAPI,....
SIAP MENUMPAHKAN DARAH SAUDARA SENDIRI !
PEMIMPIN BANGSAKU GAGU !
WAKIL RAKYAT SEMAKIN MELARAT
TIAP KESEMPATAN BERUSAHA MENCOPET UANG RAKYAT
PEMIMPIN AGAMA KAMIPUN BANYAK TEROBSESI
BERGENIT RIA SEOLAH SELEBRITI
MENJUAL JANJI DAN MANTRA SUCI
HANYA UNTUK DIKAGUMI,....
UJUNGNYA MENGEMPLANG SHODAQOH KAMI,......
KAMI MAKIN TERUSIR DARI TANAH INI,.....
BANYAK AKADEMISI,...
MEYOGOK UNTUK POSISI TINGGI,...
APALAGI Mr POLISI..........
KEMANA KAU,.....
PEJUANG REFORMASI ?

LELAH,....
HANYA PASRAH,...
KUKIDUNGKAN SYAIR RONGGOWARSITO..
" amenangi jaman edan,
sopo sing ora edan ora bakal keduman
nangin isih mulyo kang eling lan waspodo "

LEBIH MULIAKAH KAMI
KARENA TAK IKUT BEREBUT REJEKI PERTIWI ?
LEBIH BERUNTUNGKAH KAMI
MESKI CUCURAN AIR MATA DAN TERIAKAN SERAK
TAK KUASA HENTIKAN BULDOZER YANG MERANGSEK
MENRATAKAN
TANAH KAMI
BUDAYA KAMI
SEJARAH KAMI
JIWA KAMI

........

Selasa, 29 November 2011

WHEN YOU CRY




WHEN YOU CRY

Sering kubuat kau menangis,
Kuhantam pualam angkuhmu dengan martil amarah
Amarah yang buncah karena lelah
Tatkala tangan kecil ini tak sanggup mengukirkan namaku
di kekerasan permata hatimu

Lalu kusesali,
setelah retakan-retakan di hatimu,
makin menyulitkan jemariku untuk membelainya

hanya mampu kupandangi bulir bening
mengelus pipimu sehalus lilin
lalu,...
ketika kaumakin sesak oleh keterhinaan
matamu tak memancarkan amarah samasekali
tak terselip dendam disana

ingin aku mengusap air mata itu,
biar jemariku tersentuh oleh sejuk surgawi
aku mau menukarnya dengan jiwaku,
darahku
atau tulang berbalut dagingku
bahkan jiwa dan nyawa.......

tapi,.................................
cukup berhargakah semua itu ?
Bagi
K A M U ?

SETANGKUP CINTA SELAKSA BARA



UNTUK P

Awalnya adalah selaksa resah.
Ada rindu ditingkah gita 'smara.
Ada bara.
Tlah ratusan purnama kucoba padamkan,
sebentuk harapan semu berbaur kepahitan.
Kucoba hapus namamu....................
dengan langkah kaki terbawa sang bayu,
atau pada paras paras belia nan ayu.
Juga dengan hasrat hasrat menggebu..........
Kelanaku di sekujur tubuh pertiwi,
makin menyesakkan ruang hati........
BETAPA TAK ADA TEMPAT TUK SEMBUNYI

dan inilah anthology
tak hanya sepotong puisi,
atau prosa tak bermakna
namun gaung dari jeritan serak
desah putus asa,.....
karena,......
meski kau tak ada,....
bayangmu lebih lekat daripada bayangan alam ciptaan bagaskara

ini tak pantas disebut sebuah karya
inilah......
gumpalan darah di lubuk dadaku
yang didenyutnya selalu terlafal NAMAMU
P


Lumajang, 10 Januari 1999

Minggu, 16 Oktober 2011

DIA








Dikelembutan DIA tak kehilangan keagungan
Dia selalu memenuhi Arsy
Diselaksa ruang jagat maya
Atau di pojok-pojok ringkih hati hamba
Kau,........
Bisa menemukannya di kerlip gemintang
Diwajah - wajah bersih pemujanya
Di altar-altar suci
Di sederet lantunan kalamNya
Atau digemuruh murka Alam,
Kau,.......
hanya perlu membeningkan hati

Selasa, 11 Oktober 2011




Siapa yang tak tebutakan kecantikan yang menyilaukan,
Siapa yang tak terpenatkan oleh harapan tak tergapaikan,
siapa tak meradang tatkala cintanya terbanting kejurang,
Kemudian,
ditimpa selaksa batu karang,
Dalam kebutaan
luruh seluruh sendi tulang
asa-pun terembus angin,
melayang
sisa nafas.............
hanyalah,
pasrah
LEMAH !!!
tiada lagi gundah
apalagi amarah
berharap SANG PENCINTA
menyapa,......
krimkan bidadari dari sorga
yang penuh kasih suci
sejati...........
membalut luka disekujur urat nadi,
Dan Bidadari itu,........
Bisa ku sebut ISTERI

medio Desember '99 ( antology Setangkup Cinta Selaksa Bara )
DEWA TAKDIR YUNANI

TAKDIR

Aku terbiasa menghujat takdir
memaki keadaan
teriaku serak
aku selalu berontak
Kupikir,...... nirwana akan porak poranda
namun nyatanya,
bahkan semilir anginpun tak bergeming
bulir airpun senantiasa menuju hilir
Tak kuasa kurubah jangka
Tak mampu kutundukkan takdir
Tapi,...
aku akan mampu merubah diriku
untuk menerimanya,
menari bersama
dalam alunan iramanya
Hanya kumohon,
Tuhan,
Berilah pendamping langkah
Untuk menyelami Alunan Takdir yang penuh hikmah
dari seorang wanita,
Yang sanggup Mencinta.

11 jan '99 (antology SETANGKUP CINTA SELAKSA BARA)

Cari Blog Ini