Selasa, 29 November 2011

WHEN YOU CRY




WHEN YOU CRY

Sering kubuat kau menangis,
Kuhantam pualam angkuhmu dengan martil amarah
Amarah yang buncah karena lelah
Tatkala tangan kecil ini tak sanggup mengukirkan namaku
di kekerasan permata hatimu

Lalu kusesali,
setelah retakan-retakan di hatimu,
makin menyulitkan jemariku untuk membelainya

hanya mampu kupandangi bulir bening
mengelus pipimu sehalus lilin
lalu,...
ketika kaumakin sesak oleh keterhinaan
matamu tak memancarkan amarah samasekali
tak terselip dendam disana

ingin aku mengusap air mata itu,
biar jemariku tersentuh oleh sejuk surgawi
aku mau menukarnya dengan jiwaku,
darahku
atau tulang berbalut dagingku
bahkan jiwa dan nyawa.......

tapi,.................................
cukup berhargakah semua itu ?
Bagi
K A M U ?

SETANGKUP CINTA SELAKSA BARA



UNTUK P

Awalnya adalah selaksa resah.
Ada rindu ditingkah gita 'smara.
Ada bara.
Tlah ratusan purnama kucoba padamkan,
sebentuk harapan semu berbaur kepahitan.
Kucoba hapus namamu....................
dengan langkah kaki terbawa sang bayu,
atau pada paras paras belia nan ayu.
Juga dengan hasrat hasrat menggebu..........
Kelanaku di sekujur tubuh pertiwi,
makin menyesakkan ruang hati........
BETAPA TAK ADA TEMPAT TUK SEMBUNYI

dan inilah anthology
tak hanya sepotong puisi,
atau prosa tak bermakna
namun gaung dari jeritan serak
desah putus asa,.....
karena,......
meski kau tak ada,....
bayangmu lebih lekat daripada bayangan alam ciptaan bagaskara

ini tak pantas disebut sebuah karya
inilah......
gumpalan darah di lubuk dadaku
yang didenyutnya selalu terlafal NAMAMU
P


Lumajang, 10 Januari 1999

Minggu, 16 Oktober 2011

DIA








Dikelembutan DIA tak kehilangan keagungan
Dia selalu memenuhi Arsy
Diselaksa ruang jagat maya
Atau di pojok-pojok ringkih hati hamba
Kau,........
Bisa menemukannya di kerlip gemintang
Diwajah - wajah bersih pemujanya
Di altar-altar suci
Di sederet lantunan kalamNya
Atau digemuruh murka Alam,
Kau,.......
hanya perlu membeningkan hati

Selasa, 11 Oktober 2011




Siapa yang tak tebutakan kecantikan yang menyilaukan,
Siapa yang tak terpenatkan oleh harapan tak tergapaikan,
siapa tak meradang tatkala cintanya terbanting kejurang,
Kemudian,
ditimpa selaksa batu karang,
Dalam kebutaan
luruh seluruh sendi tulang
asa-pun terembus angin,
melayang
sisa nafas.............
hanyalah,
pasrah
LEMAH !!!
tiada lagi gundah
apalagi amarah
berharap SANG PENCINTA
menyapa,......
krimkan bidadari dari sorga
yang penuh kasih suci
sejati...........
membalut luka disekujur urat nadi,
Dan Bidadari itu,........
Bisa ku sebut ISTERI

medio Desember '99 ( antology Setangkup Cinta Selaksa Bara )
DEWA TAKDIR YUNANI

TAKDIR

Aku terbiasa menghujat takdir
memaki keadaan
teriaku serak
aku selalu berontak
Kupikir,...... nirwana akan porak poranda
namun nyatanya,
bahkan semilir anginpun tak bergeming
bulir airpun senantiasa menuju hilir
Tak kuasa kurubah jangka
Tak mampu kutundukkan takdir
Tapi,...
aku akan mampu merubah diriku
untuk menerimanya,
menari bersama
dalam alunan iramanya
Hanya kumohon,
Tuhan,
Berilah pendamping langkah
Untuk menyelami Alunan Takdir yang penuh hikmah
dari seorang wanita,
Yang sanggup Mencinta.

11 jan '99 (antology SETANGKUP CINTA SELAKSA BARA)

ANNAPALIS JAVANICA (EDELLWEISS 1)

Kabut makin dalam memagut
dipuncak giri nglangut
tapak kaki beku dibuai padang rumput
beku,
Edellweis bergoyang pelan
... diselimut angin muram
gerimis turun diam-diam
basah,
tak lagi kau perlambang cinta sejati,
karena kau tak memiliki wangi
juga warna yang tak menarik hati
Edelweiss........
hanya lambang beratnya perjuangan
menapak jalan panjang
untuk memandang,
bulir-bulir embun yang berlinang
dipucuk pucuk kembang,
Di atap keangkuhan pegunungan
kau tumbuh dalam keterasingan
aku rebah,
dipagut lelah
dengan mata membasah,
karena hatiku berdarah

Puncak Argosari (B29) 06 Maret 1995

Jumat, 28 Januari 2011

THE PENDOPO

PENDOPO KABUPATEN LUMAJANG by Humas Pemkab
Pendopo Kabupaten Lumajang yang terletak dipojok alun alun bagian barat dan selatan tak pelak merupakan jantung kota Lumajang. Tempat kediaman resmi Bupati Lumajang. Adalah juga merupakan tempat menjamu tamu-tamu resmi, perayaan, upacara dan atau apapun kegiatan warga kota.

Gambar pendopo paling lawas yang saya dapatkan adalah dari situs TROOPEN MUSEUUM. Adalah gambar pelantikan para Demang (asisten Wedana - atawa Camat) di pelataran pendopo. Dulu, jadi Camat ternyata ndak kuasa beli sepatu. Noh, coba liat...


Pelantikan Demang di Pendopo by TROOPEN MUSEUUM

sebagai sebuah sarana umum - meski ditempati secara ekslusif oelh bupati, Pendopo juga pernah merekam jejak kegiatan sunatan massal sekitar tahun 1977. Foto ini ekslusive saya dapatkan dari keluarga Alm. Achmad Chodery


PENDOPO 1977 by Alm.Achmad Chodery
DOKAR BISA MELENGGANG DIDEPAN PINTU PENDOPO

Bpk. R. SOEWANDI Bupati Lumajang kala itu (sekitar 1977)
Disebelah Pendopo terletak kediaman Wakil Bupati. Disebelah timurnya lagi adalah gedung Sudjono. Yang dulunya pernah bernama gedung seni dan Budaya. Geung itu adalah merupakan semacam Hall. atau aula besar bagi wrga Lumajang. Pada masa pemerintahan Belanda dan akhir dekade 70-an pernah berfungsi sebagai gedung bioskop.

GEDUNG SOEDJONO jaman Nooormal by INDIE GANGERS

Perayaan Ulang Tahun Ratu Wilhelmina didepan Gd. Soedjono by INDIE GANGERS

Meneer & Kacong didepan pintu Gd. Soedjono by INDIE GANGERS
Well, cuman itu dulu tentang pendopo. Saya sedang pengen juga upload tentang pendudukan belanda.

Kamis, 20 Januari 2011

KIDUNG ASMARADHANA (puisi cinta Dhamarwulan)

'Asmaradana’ ini berdasar sebuah opera Jawa, (yang mengisahkan) tentang Damarwulan, yang salah satu bagiannya, dalam bentuk tembang asmaradana. 
DAMARWULAN                  

Cerita Dhamarwulan banyak yang mengetahui, seorang pangeran indisguise. Yang dalam perjalanannya mampu menyelamatkan kerajaan Majapahit dari kekuatan angkara murka : Parbu Minak Jinggo. Kemenangannya tersebut tak terlepas dari peranan : 3 wanita dibelakang perjuangannya. Yakni Dewi Anjasmara, serta dua selir Minak Jinggo Dewi Wahita dan Dewi Puyengan. Dan akhirnya mendapatkan anugrah mendapatkan kedudukan di Majapahit serta bersanding dengan Ratu Kencana Wungu. Tulisan saya kali ini bukanlah mengulas balik cerita rakyat tersebut (emang anak kecil mau didongengi ? ) Tapi lebih kepada merefleksi ulang Kidung Asmaradhana yang  dimantrakan oleh Dhamarwulan sehingga mampu meluluhkan hati ketiga (atau empat ?) wanita. Puisi ini hasil olah rasa dan menyelaraskan getaran bathin dengan kilas lintas alam raya (ruwet yooo ?) DAH, ASLINYA HASIL KARANGAN SENDIRI.
Puisi ini terbagi menjadi tiga bagian.
1. KIDUNG PEKHATIK (Syair perawat Kuda)
2. WANUDYA KINUNJARA (Wanita dalam kurungan)
3. RATU AMURWA JAGAT (Wanita penguasa)

KIDUNG PEKATHIK


1. KIDUNG PEKHATIK (Syair perawat Kuda)

duhai,...
raga penat tak jua lena
meski sang malam bertambah tua
ada samar bayang bercahaya
meraja disudut-sudut mata

duhai,....
cahaya apa yang kau pancarkan
oh Sang Dewi
hingga Bthara Surya-pun mampu kau taklukan
apalah arti hamba dina ini
menatap matamu
sebening baiduri

duhai,...
tatkala telapak tanganku
yang selalu akrab dengan ilalang berdebu
kau sentuh dengan jemari teratai selembut beludru

tlah kau tancapkan
duri asmara kejantung kalbuku

Oh Bhtara Bayu,...
haturkanlah senandung cinta ini
keharibaan Sang Putri
Jelmakanlah menjadi buai mimpi

duhai,...
kuluruh dikeelokan rambutmu
yang tebarkan wewangian swargaloka
oh,..
Sang Padmasari,
kuharap esok pagi,
rela kau cucurkan kedalam jiwaku yang kehausan
setitik madu santapan Para dewa
yang terwakili pada ulas senyuman.



Kidung pekathik ini adalah lukisan perasaan Sang Dhamarwulan yang saat itu sebagai pemuda bukan siapa-siapa (zero) kepada Putri dari Majikannya. Direpetisi (ulang) disela kepenatannya merawat kuda (mobil ?) keluarga Sang Sewi Anjasmara.
Dalam falsafah Jawa dikenal yang namanya MANTRA,pada hakekatnya adalah rangkaian syair (puisi) yang dibaca berulang-ulang dengan sepenuh perasaan. Jadi Dhamarwulan sejatinya melepaskan energi cintanya melalui rangkaian kidung/syair. Lalu Babad mencatat bahwa Sang Dewi Anjasmara pun bertekuk Lutut dihadapan Sang Dhamarwulan.
WAODYA KINUNJARA

2. WANODYA KINUNJARA (Wanita dalam kurungan)

Kau menyangka telah arungi bahagia yang sejati
nyatanya kau menipu diri
Kau merasa telah bertahta sebagai parameswari
duh,
dirimu tak lebih hanya saluran berahi

Kemilau harta hanya bisa menebus kecantikan ragawi
tak kan sanggup memenuhi dahaga cinta suci
Lalu sanggupkah dirimu,
lebih lama berkubang dalam kurungan emas yang membelenggu ?

Lalu dimana kodrat insan merdeka
yang hanya pasrah pada agungnya cinta


Cinta bukanlah pacuan hasrat
atau keriap selaksa keringat
yang hanya sisakan luruhan
dan sesalan

Sambutlah diriku,
yang kan perlakukanmu,
sesuai kodrat sejatimu.

Tak kan kutukar raga dan jiwamu
hanya dengan tumpukan kepeng yang menipu

ini darah dan jiwaku
kan kuserahkan padamu



Ada perbedaan yang mencolok diantara dua kidung diatas, tatkala Dhawarwulan melihat Dewi wahita & Dewi Puyengan (keduanya selir Minak Jinggo)yang melakoni hidup rumah tangga dengan Sang Raja itu dengan monoton, Kidung-nya seperti dirasuki energi kemarahan akan ketidak adilan yang biasanya memang dirasakan oleh wanita-wanita yang dinikahi (atau menikah) karena harta. Wanita-wanita spt ini memang akan terjebak pada sebuah situasi dimana dirinya tak lbih hanya sebagai property dan gengsi bagi sang Suami. Dhamarwulan melihat dengan jeli, bahwa secara kodrati wanita butuh untuk selalu disayangi, dipuji, dan dilindungi.
RATU KENCONO WUNGU

3. RATU AMURWA JAGAT (Wanita penguasa)


Wahai sang Parameswari
seluruh penjuru mayapada tlah kau kuasai
Para raja dan pangeran
bersujud didepan bangsal keagunganmu


Kau mampu menghitam putihkan dunia
Bahkan para Dewa mencemburui kuasamu
Dan para wanita
memuja penuh kekaguman padamu


Kau dongakkan dagumu
kau nyalangkan pancaran sinar matamu
Kau lantangkan suaramu
sembari kau derapkan langkah tumitmu


Tetapi duhai sang Parameswari
Kau kuasa dalam kerapuhan
kau sepi dalam keramaian
kau menangis dalam gelak tawa
dan dirimu gemagah dengan hati berdarah


Tiada satupun jamus didunia
mampu mengusir racun yang meranggas direlung batinmu
tak usah kau cari keujung dunia
karena didekat yang paling dekat adanya


setia dengarkanlah desir jiwamu
hanya lokananta dari swarga
yang senandungkan gita cinta
mampu menyatukan kembali
perca-perca berdarah
dalam hatimu
PERCAYALAH PADA CINTA

Kidung ini lain lagi, sipersembahkan olh Djamarwulan bagi wanita yang memegang kuasa (wanita karir) yang melupakan kodratnya bahwa wanita brsifat manja dan memanjakan. dilindungi dalam naungan.
KESIMPULAN : Dhamarwulan mampu meracik kidungan untuk tiga jenis wanita yang berbeda. Mampu mnyelami kedalaman jiwa mreka, dan memuaskan dahaga fantasi dan harapan para wanita. Karena Dhamarwulan memiliki tiga ageman yaitu :
TATA, TITI, TITIS dalam adagium lain HENENG, HENING, HUNONG atawa ASK, ANSWER, RECEIVE boso njlentrehe. TATA (mengamati) TITI (meneliti)TITIS (mampu memberi jawaban tepat)
DEMIKIANLAH ATUR KULO MATUR NUWUN

Rabu, 19 Januari 2011

Aloon-aloon van Loemadjang

Alun-alun Lumajang by Humas Pemkab
Alun-alun Lumajang memang ibarat jantung bagi Kota kita, sepanjang penelusuran saya baik dari data berkas, web, maupun bertanya pada sesepuh dan pinisepuh belum mendapatkan pencerahan yang mumuaskan. Sejak kapan alun-alun dikota kita ini berada
Candi Mini (cement) by Humas Pemkab


Tapi memang seperti kota lain, Alun-alun adalah pusat kegiatan warga kota yang bersifat Komunal, seremonial bahkan spiritual. Meski saat ini makin mengalami penyempitan sebagai tempat upacara saja.
Tak banyak tahu tentang hal ini saya coba upload beberapa foto menarik dari masa-kemasa.

Dua Pohon Beringin by Trooepen MuseuumKurang jelas foto ini diambil tahun berapa, namun dari dua beringin yang tampak angker tersebut (sekarang tinggal satu) Kemungkinan Foto ini diambil oleh Kompeni Belanda, sebelum kedatangan dai nippon. Pakaian mbah buyut yang mejeng itu mirip punggawa Keraton Yogyakarta
                                                                                                                                                              

Baliho atau gapura berbaliho entah dalam rangka apa berdiri di jalan Merdeka Selatan Aloon-aloon Kota Loemadjang
Sekitar gedung Soedjono atatwa deket dengan SD Lowo. Gapura itu berbahan baku Gedek.  Tulisan diatas gapura itu berarti : WARGA CHINA LUMAJANG, mungkin inigapura oentoek memperingati ulang thaoen ratoe Willhelmina
BY TROOEPEN MUSEUUM



  En ini para penjajah lagi pasang tampang didepan sebuahMarkas disekitar medan merdeka Utara Aloon-aloon Loemadjang. Foto inidiambil sekitar tahun 1948 semasa agresi militer ke-2. Mbah-mbah buyut kita sedang dihutan dan mengepung kota Loemadjang menunggu saat buat menggorok itu punya leher para Kompeni
KOMPENI BELANDA didepan Makodim (?) by Indiegangers
Pintu gerbang Palang merah dari gedek di aloon-aloon by Indiegangers
Ini foto nonik-nonik yang cantik pada waktu itu, yang entah mejeng pada tentara Kompeni atawa pada cowoknya, kalau pada Tentara Pejuang sepertinya gak mungkin. Para pejuang atau KOMPENI BELANDA menyebutnya EXTREMIST EXTREMIST, mana sempat foto-fotoan bareng Nonik (tacik ?)
by Trooepen Museeum





GOYANG YOO COY

Selasa, 18 Januari 2011

STORY IMAGI-HISTORY ( Visimitra Project ) Bag. 2

Pada akhir Tahun 2002 Visimitra-jilid 2 mulai menata langkah ditengah persaingan dunia audio visual yang makin menggeliat. Di fase ini Visimitra mendapatkan suntikan tenaga baru yakni, Mohammad Nur Wicaksono(alm.) Sehingga kru Visimitra pada jilid ini adalah sbb :
Saya & Mas Wit di Hotel Batu
1. Saya ( creative director )
2. Mohammad Soleh (Marketing - kameraman)
3. Sigit Edy Prayoga (kameraman)
4. M. Nur Wicaksono (editor)
Visimitra makin menguat secara kuantitas produksi maupun kualitas garapan. Penetrasi kami mulai merambah wilayah utara dan Timur kotaLumajang yang dulunya (visimitra jilid 1) hanya berupa angan-angan. Kehadiran Visimitra semakin diperhitungkan dan memberi warna baru di dunia video shooting Lumajang. Project-project non reguler (shooting hajatan, pernikahan- ulang tahun, kesenian daerah dll) makin banyak al :
1. Film indie " SANG BINTANG" - produksi bersama (Rabid Film - Visimitra - Avis - Rosedian) dengan   ....skenario besutan ADI GS (asdrafi) dan melibatkan para model professional (KS Model). Sayang produksi ....ini tidak bisa dilanjutkan karena perpecahan internal di tim produksi.
2. Video COMPANY PROFILE - TURBO, sebuah merk sepeda mochin yang diproduseri oleh Purwo H.
POSTER COMPANY PROFILE TURBO
 Garapan ini tak pelak merupakan embrio konsep iklan yang nantinya akan banyak memberikan alternatif baru bagi Visimitra.
3. Ada dua garapan Love Story ( yakni dokumentasi pernikahan + sinematografi dan rekayasa adegan bagi mempelai yang merupakan kilas balik bagi pertemuan dan jalinan cinta mereka)
4. Film Dokumenter "LUMAJANG JELANG HARAPAN"
yakni sebuah film pendek berdurasi 15 menit mengupas potensi wisata dan kendala dalam pengembangannya. Film ini adalah pesanan dari pihak Humas Pemkab untuk disertakan dalam lomba tingkat propinsi.
Namun sampai saat ini, kami belum pernah menerima konfirmasi apapun, surat maupun pemberitahuan lisan-sebagai ucapan terimakasih- boro boro duuuuit. Hubungan dengan Ex. Visimitra jilid 1 (HARTONO, RIZAN, IMRON) yang mulanya panas mulai mereda dengan adanya kesepahaman antara saya dan Tanu Hartono untuk lebih memberdayakan Duta Multimedia yang sampai detik itu (medio 2003) belum menampakkan geliat dan gereget sebagai sebuah studio profesional bermodal gede. Maka saya memberikan suntikan tenaga baru berbakat (INTAN MAULIADI AHMAD) untuk mendesign ulang Duta Multimedia

Pada Kisaran akhir tahun 2003, Visimitra pindah tempat yang semula bermarkas di Jalan Semeru - beralih ke Jalan Srikaya (Sukodono), belum berselang lama riap-riap keretakan mulaimerambati Visimitra jilid 2 ini. Berawal dari keinginan NUR WICAKSONO untuk mendirikan studio sendiri yang bernama AGAM KARTIKA. Eksodus terjadi di tubuh Visimitra jilid ini saat Moh. Soleh pun berkeinginan sama membuat studio sendiri di Candipuro bernama DOLPHIN STUDIO. Sementara Yoga yang mulanya terombang-ambing akhirnya mengambil langkah dengan bergabung di Agam Kartika.
Kehilangan banyak darah seperti itu Visimitra seolah sudah tak berdaya. Di Markas hanya tersisa : Saya dan seorang tenaga yang tak berbakat sama sekali namun loyalitasnya tinggi bernama : M. Nuruddin. Dan serentak dengan perpecahan hebat di Visimitra, serangan bertubi juga dilancarkan oleh Duta Muultimedia yang notabene adalah pecahan dari Visimitra (plus rebuilding by design) terhadap pasar dan reputasi Visimitra. Ini diperparah dengan bersatunya hampir semua studio besar di Lumajang untuk merebut kembali pasar yang sempat dipenetrasi oleh Tim Visimitra.
Saya - Lembu Hidayat, terkulai melihat - meminjam istilah Mas HAKAM - brutus-brutus berpesta diatas puing kehancuran Visimitra.

STORY IMAGI-HISTORY ( Visimitra Project ) Bag. 1

Imagination creative media - adalah sebuah layanan Audio Visual di Lumajang, yang secara resmi berdiri sejak tanggal 01 Oktober 2010. Ditandai dengan terbitnya akta notaris I Komang Gde Sutarjana, SH.M.Kn, Notaris di Lumajang.
Meski masih terhitung bulan secara de jure, namun Imagination creative media telah melalui tahun tahun yang panjang dalam menekuni dan memelopori dunia audio visual di Lumajang.
Bermula sekitar tahun 2001 saya : Lembu Hidayat bertemu dengan seorang pengusaha muda bernama, Tanu Hartono - (owner dari Hartono elektronik aka. Duta plaza elektronik) yang ditengah keresahan melihat ada celah usaha video dokumentasi yang pada saat itu masih merupakan hal yang mewah.
Tanu Hartono
Bergabunglah dua kekuatan : IDE & MODAL..Maka didirikanlah sebuah project bernama Visimitra.Yang mengandung harapan bahwa project ini adalah sebuah visi bersama dalam meramaikan dunia audio visual dikota Lumajang.Berawal dari shooting video kecil-kecilan dengan paduan ide dan gagasan yang waktu itu dianggap - bahkan oleh TANU HARTONO sendiri sebagai hal yang ngoyoworo - merangkaklah Visimitra dari luar kota Lumajang di distrik : Pasirian-Candipuro-Pronojiwo dan Tempursari. Dalam masa awal  ini bergabunglah dua orang, Imron Rosadi dan Mohammad Soleh. Imron Rosadi tidak banyak meluangkan waktu dan tenaga di Visimitra awal, karena memilih untuk menggeluti dunia production House di Jakarta bergabung dengan Ilalang Team. Khusus tentang Mohammad Soleh, tenaga dan pikirannya sangat banyak membantu perkembangan Visimitra yang mulanya adalah sebuah project kecil menjelma menjadi sebuah embrio production House. Peranan Mohammad Soleh adalah sebagai marketing yang tiada mengenal kata menyerah untuk mempromosikan Visimitra. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan Visimitra telah berani menyadang nama - Production House, karena masyarkat sekitar pasirian, tempeh candipuro telah mulai akrab dengan kreasi video dari Visimitra. Tanu Hartono mulai merasakan greget bahwa Visimitra harus lebih menampilkan karya yang bermutu mesipun saat itu belum ketemu formula yang tepat. 
Visimitra Logo
Namun keresahan itu tak berlangusung lama, karena ada sebuah event besar berskala Nasional yakni :Festival Film Independent Indonesia, atau FFiI. Maka brembuglah kami bertiga untuk membuat sebuah film indpenden di Lumajang. Berbekal pengetahuan dan pengalaman sekadarnya, saya mencoba menggali memori ilmu yang pernah saya dapatkan ketika menggeluti dunia persinetronan di Jakarta sewaktu bergabung dengan Ilalang team, kami coba membuat sebuahskenario film dan berusaha mewujudkannya dengan judul : AKANKAH SEMERU MURKA. Banyak sekali dukungan yangkita dapatkan waktu itu, pemain film amatiran yang ternyata begitu on the camera akting mereka gak kalah dengan artis sinetron sebenarnya. Sekedar mengingat pendukung film itu al : Johny volker, Anita soewitomo, Rully, Solly Fardhol, Enny, Tanu Hartono, Moh. Soleh dan entah berapa lagi. Film tersebut memakan biaya yang fantastis 350 ribu rupiah dengan 1 week shoot. Film diselesaikan tanpa ada riak apapun, lalu masuklah dua personil baru (Sigit Edi Prayoga -penyanyi dangdut & Moh. Rizan - sarjana komputer) ditambah kembalinya Imron Rosadi dari Jakarta. Makin berdayalah Visimitra sehingga mulai memasuki wilayah Kota Lumajang. Dan melakukan penetrasi di Ibukota Kabupaten itu. Kepercayaan makin besar diberikan oleh pelanggan lama maupun pelanggan baru sehingga, job shooting hampir memenuhi kalender kita. Namun memang seiring makin tingginya posisi, angin mulai kecang berhembus. 
KRU FILM "AKANKAH SEMERU MURKA"

Poster film "AKANKAH SEMERU MURKA"

Keretakan mulai terjadi, padahal saat itu Visimitra telah mendapatkan pengakuan dari PT Surya Citra Televisi dengan diterimanya piagam penghargaan dan undangan resmi ke Jakarta atas film  Akankah semeru murka. Kerjasama juga mulai banyak dijalin dengan pelaku industri multimedia di Lumajang misalnya : AVIS multimedia, Rosedian Video, Rabid Film bahkan dari pihak humas Pemkab. Dan keretakan itu makin parah sehingga perpecahan pun tak terelakkan sehingga, TANU HARTONO, RIZAN, IMRON ROSYADI bergabung membentuk studio baru yang lebih besar dan dengan dukungan dana serta semangat yang besar bernama : DUTA MULTIMEDIA yang berkedudukan di Lumajang Kota. Sementara Saya, Lembu Hidayat, Moh. Soleh, dan Sigit Edi Prayoga tetap meneruskan kibaran bendera Visimitra.Namun sebelum perpecahan itu terjadi, kita masih sempat menyelesaikan project eksperimental yakni ; VIDEO KLIP KOMPILASI TEMBANG KENANGAN yang dibawakan oleh Sigit Edy Prayoga.



Cari Blog Ini