Selasa, 29 November 2011

WHEN YOU CRY




WHEN YOU CRY

Sering kubuat kau menangis,
Kuhantam pualam angkuhmu dengan martil amarah
Amarah yang buncah karena lelah
Tatkala tangan kecil ini tak sanggup mengukirkan namaku
di kekerasan permata hatimu

Lalu kusesali,
setelah retakan-retakan di hatimu,
makin menyulitkan jemariku untuk membelainya

hanya mampu kupandangi bulir bening
mengelus pipimu sehalus lilin
lalu,...
ketika kaumakin sesak oleh keterhinaan
matamu tak memancarkan amarah samasekali
tak terselip dendam disana

ingin aku mengusap air mata itu,
biar jemariku tersentuh oleh sejuk surgawi
aku mau menukarnya dengan jiwaku,
darahku
atau tulang berbalut dagingku
bahkan jiwa dan nyawa.......

tapi,.................................
cukup berhargakah semua itu ?
Bagi
K A M U ?

SETANGKUP CINTA SELAKSA BARA



UNTUK P

Awalnya adalah selaksa resah.
Ada rindu ditingkah gita 'smara.
Ada bara.
Tlah ratusan purnama kucoba padamkan,
sebentuk harapan semu berbaur kepahitan.
Kucoba hapus namamu....................
dengan langkah kaki terbawa sang bayu,
atau pada paras paras belia nan ayu.
Juga dengan hasrat hasrat menggebu..........
Kelanaku di sekujur tubuh pertiwi,
makin menyesakkan ruang hati........
BETAPA TAK ADA TEMPAT TUK SEMBUNYI

dan inilah anthology
tak hanya sepotong puisi,
atau prosa tak bermakna
namun gaung dari jeritan serak
desah putus asa,.....
karena,......
meski kau tak ada,....
bayangmu lebih lekat daripada bayangan alam ciptaan bagaskara

ini tak pantas disebut sebuah karya
inilah......
gumpalan darah di lubuk dadaku
yang didenyutnya selalu terlafal NAMAMU
P


Lumajang, 10 Januari 1999

Cari Blog Ini